Akibat banjir bukan saja menimpa warga yang berada di daerah banjir tapi juga menimbulkan polemik di kalangan masyarakat bahkan sudah sampai tahap saling menyalahkan. Jokowi dan Ahok sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur bahkan juga menjadi sasaran tembak bagi sebagian warga yang menuntut penanganan banjir lebih baik.
Namun kita tidak akan membahas masalah politik, kita akan melihatnya dari sisi yang lain yaitu drainase dan geografi. Masalah utama Penyebab Banjir di Jakarta adalah:
1. Terjadi pembangunan di wilayah Puncak, Bogor dan Depok yang membuat kawasan resapan air berkurang sehingga ketika dikawasan tersebut terjadi hujan lebat dapat dipastikan Jakarta akan mendapat "kiriman" banjir.
2. Terjadinya penyempitan dan pendangkalan sungai/saluran air. Padatnya penduduk di Jakarta dan tidak disiplinnya warga dalam membuang sampah menyebabkan terjadinya penyempitan lebar sungai dan pendangkalan.
3. Berkurangnya situ/danau kecil sebagai area penampungan air. Pernah ada sebuah himbauan untuk memperbanyak situ/danau buatan di wilayah Jakarta sebagai upaya meminimalkan terjadinya bencana banjir. Sayangnya yang terjadi justru banyak sekali situ yang berubag fungsi menjadi hotel, apartemen bahkan mall.
4. Pembangunan yang tidak mengindahkan tata ruang. Sebenarnya ketika menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan sudah ada ketentuan untuk mencadangkan lahan kosong sebagai area resapan. Namun sayangnya entah siapa yang nakal bangunan-bangunan yang di dirikan justru banyak menutupi area resapan tersebut. Walhasil tidak ada lagi tempat bagi air untuk meresap ke tanah.
5. Tidak disiplinnya warga Jakarta. Di bantaran kali sering kita jumpai di bangun rumah-rumah yang juga warga di sekitarnya suka sekali membuang sampah di kali. Di samping membuat kumuh, ini juga menyebabkan berkurangnya tempat aliran air.
6. Naiknya permukaan air laut. Kita semua sebenarnya paham betul, posisi Jakarta yang berada di selat Jakarta dan ketinggian air laut yang semakin hari semakin tinggi. Bahkan sebenarnya Pemda DKI sudah menyiapkan program Giant Sea Wall untuk menanggulangi banjir Jakarta.
Kita mungkin menyalahkan pemerintah dan menyesali tindakan warga yang tidak disiplin. Namun yang terpenting saat ini kita harus bekerjasama dalam mengatasi banjir di Jakarta yang semakin hari semakin gawat. Kita tidak mau kan Jakarta di juluki The Greatest Water Boom in The World. Jangan sampai...
MZ Omar, ST
Civil Engineer
No comments:
Post a Comment